النشرة البريدية

بالاشتراك في النشرة البريدية يصلك جديد الموقع بشكل أسبوعي، حيث يتم نشر مقالات في جانب تربية النفس والأسرة وقضايا الأمة والمرأة والتاريخ والدراسات والترجمات ومراجعات الكتب المفيدة، فضلا عن عدد من الاستشارات في كافة المواضيع والقضايا التي تهم المسلمين.

Subscription Form

Tiga Nasihat Penting untuk Muslimah di Media Sosial

Melihat banyaknya pertanyaan yang saya terima terkait masalah yang sama, yaitu masalah keterikatan pada sosok tertentu di dunia maya hingga terjerat di dalamnya, saya merasa perlu merangkum tiga nasihat penting ini untuk para muslimah di media sosial, dengan harapan dapat mengurangi kerugian psikologis dan menghindari hal yang lebih buruk.

1. Anda Sedang Berhadapan dengan Dunia Maya

Pertama, ketahuilah, saudariku, bahwa Anda sedang berinteraksi dengan dunia maya. Sosok pria yang memiliki platform dakwah, seorang syekh, dai, atau penuntut ilmu yang aktif dan menarik perhatian Anda melalui perilakunya serta kepeduliannya terhadap agama dan umat, hanyalah manusia yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya di dalam layar. Dia menyembunyikan sisi yang mungkin tidak Anda sukai. Peran yang diembannya adalah untuk dakwah dan perjuangan, bukan untuk memamerkan dirinya sebagai calon pasangan.

Kemudian, ketika Anda melihat akun seseorang dan menemukan sosok yang tampak berkomitmen, dengan gaya dan pengaruh yang kuat, Anda sebenarnya tidak mengetahui sisi lain dari dirinya —sisi kelemahannya dan sisi manusiawinya. Oleh karena itu, pandangan Anda haruslah realistis. Tidak ada yang namanya “pria impian,” “kepribadian unik,” “pria yang tiada duanya,” atau “pria sempurna.” Pada akhirnya, dia hanyalah seorang manusia biasa yang berusaha. Dia memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, jika Anda ingin menilainya, lakukanlah dengan akal sehat, bukan dengan perasaan yang naif.

Hal ini berarti Anda perlu menyeimbangkan perasaan kagum Anda dan berhenti dari keterpesonaan berlebihan pada setiap tampilan yang Anda lihat dari seorang pemuda yang tampaknya berkomitmen di media sosial. Ingatlah bahwa dia adalah “kepribadian virtual.” Tidak masuk akal untuk terikat secara emosional pada sosok yang hanya Anda kenal di dunia maya. Bahkan, jika Anda mengetahui realitas kehidupannya dan detail kehidupannya yang sebenarnya, maka Anda mungkin akan merasa kecewa!

Sering kali, seseorang menampilkan diri seolah-olah dia berkomitmen penuh di media sosial, tetapi sebenarnya dia tidak sepenuhnya menjalankan apa yang dia sampaikan dalam kehidupannya.

Banyak orang berbicara tentang nilai-nilai dan prinsip yang mereka cintai serta menunjukkan dukungan untuk itu di media sosial, tetapi dalam kehidupan nyata mereka tidak mampu menanggung beban nilai-nilai tersebut. Maka, berhati-hatilah dan jangan terlalu cepat terkesan. Ingatkan diri Anda untuk bersikap realistis. Di balik akun tersebut, ada seorang manusia biasa yang bisa benar dan salah seperti orang lain. Jangan biarkan rasa kagum Anda menipu Anda hingga Anda akhirnya terikat pada sebuah bayangan kosong.

2. Berhati-hatilah terhadap ilusi dan perkara-perkara yang menyebabkan kehancuran!

Kisah ini dimulai dengan kekaguman besar terhadap sebuah kepribadian virtual dan sayangnya tidak berhenti di situ! Kekaguman itu diikuti dengan pengamatan yang cermat terhadap setiap gerak-gerik dan interaksinya di dunia maya, setiap hubungannya, komentarnya, dan komunikasinya. Hal ini semakin memperkuat keterikatan pada gambaran ideal yang sebenarnya semu, lalu langkah-langkah bujukan dan tipu daya setan pun dimulai. Dengan hati yang kosong mencari ketenangan, ia menanti kesempatan untuk mengirim pesan pribadi sambil melihat orang di depannya sebagai impian hidupnya!

Selanjutnya, pemuda di balik layar itu menyadari perasaan tersebut, meskipun ia juga manusia biasa! Bisa jadi, ia adalah seseorang yang bertakwa sehingga menutup pintu sejak awal, sementara si wanita terus berdoa kepada Allah agar lelaki tersebut mencari dan melamarnya!

Atau yang lebih buruk terjadi, ia menjadi lemah dan tergoda, karena ia juga memiliki mimpi yang sama dan kebutuhan emosional yang sama seperti Anda. Lalu dimulailah percakapan yang penuh alasan dengan berdalih perkenalan demi kepentingan dakwah di jalan Allah!

Kemudian, hal yang menghancurkan Anda pun terjadi. Ia berbicara tentang keinginannya untuk menikah dan meminta Anda mengirimkan foto. Tentu saja, Anda berpikir dengan dasar kekaguman dan keadaan istimewa yang Anda bayangkan, sehingga Anda —seperti orang bodoh— dengan mudah mengizinkan hal tersebut terjadi tanpa mencoba berpikir rasional untuk memastikan apakah dia benar-benar cocok untuk menikah dengan Anda!

Dalam pandangan Anda, ia telah begitu Anda anggap sempurna sehingga Anda membolehkan dia melakukan hal-hal yang tidak Anda izinkan untuk orang lain dan menerima darinya sesuatu yang tidak akan Anda terima dari orang lain. Di sinilah terlihat dampak dari keterpesonaan yang menipu.

Setelah itu, dimulailah mimpi-mimpi indah dan percakapan yang dipenuhi dengan idealisme, yang pada sebagian besar kasus berakhir menjadi mimpi buruk. Pemuda itu menarik diri, menemukan seribu alasan dan pembenaran, lalu meninggalkan Anda dalam kekecewaan mendalam setelah sebelumnya membuka pintu harapan dan membuat Anda bermimpi!

Di sini kita berhenti pada keadaan beberapa muslimah yang sebelumnya berkomitmen, tetapi melarikan diri dari kenyataan yang kejam dan keras, serta tidak pernah terlibat dalam hubungan dengan laki-laki. Apa lagi nasib mereka selain kehancuran?!

Hal ini bisa menjadi kemunduran besar dalam hidup mereka, membuat mereka kehilangan rasa atas segala perkara yang indah, serta tidak mampu mengejar tujuan penting apa pun setelahnya. Mereka menjadi lemah dan mundur sehingga kita berhadapan dengan kepribadian yang hancur dan padam di awal kehidupan yang menjanjikan!

Saya tidak berlebihan jika mengatakan bahwa keadaan seperti ini telah menjadi penyebab kemunduran (baca: kehancuran) beberapa wanita muda yang sebelumnya sangat bersemangat dan memiliki banyak faktor untuk menjadi muslimah yang unggul. Namun, momen fitnah dan ketergesa-gesaan menyebabkan mereka hancur selamanya, sehingga tidak ada lagi pria yang mampu membangkitkan minat mereka untuk menikah. Mereka kehilangan kepercayaan pada semua orang yang tampak berkomitmen.

3. Di balik layar, dia hanyalah seorang pria asing sebelum dia menjadi seorang dai atau syekh!

Fakta bahwa dia membuka pintu komunikasi dengan Anda, berinteraksi secara pribadi, atau menunjukkan perhatian khusus tidak berarti dia memiliki wewenang lebih dari sekadar menjalankan prinsip “tidak tunduk dalam ucapan.” Menerima apa yang dia minta tanpa berpikir panjang, seperti orang yang buta, berarti Anda telah menyerahkan kendali diri Anda padanya hanya berdasarkan pembenaran hati Anda dan imajinasi yang terlalu cepat bergerak!

Sekalipun dia menawarkan Anda untuk menghafal al-Qur’an melalui komunikasi pribadi, janganlah Anda menipu diri sendiri. Sebab, permintaan semacam ini sering kali berakhir dengan sangat menyakitkan bagi seseorang yang lemah hatinya.

Saya telah melihat melalui berbagai konsultasi, ada seorang wanita yang memulai komunikasi dengan seorang dai untuk bertanya tentang pengajaran hafalan al-Qur’an. Namun, percakapan itu berubah menjadi obrolan pribadi yang berakhir dengan dia mengirimkan fotonya, berbicara hal-hal yang tidak diperbolehkan, melakukan tindakan yang gegabah, dan akhirnya ditinggalkan di tengah jalan!

Akibatnya, wanita tersebut kehilangan kepercayaan pada orang yang tampak religius setelah kejadian itu, dan bahkan merasa takut untuk membahas pernikahan sama sekali.

Kisah-kisah ini adalah kisah nyata yang saya sampaikan sebagian detailnya di sini sebagai bentuk tanggung jawab dalam memberikan nasihat dan peringatan terhadap bahaya fitnah seperti ini di zaman kita.

Seandainya saya tidak menjaga privasi konsultasi, saya bisa saja mempublikasikan detailnya di sini agar semua orang, termasuk sebagian penuntut ilmu dan dai, dapat mengambil pelajaran. Mereka sering tidak menyadari bahwa percakapan pribadi mereka dapat sampai kepada konsultasi ini. Meskipun mereka mungkin merasa bisa menyembunyikan diri dari manusia, namun bagaimana mereka bisa merasa dapat menyembunyikan diri dari Allah Subhanahu wa Ta’ala? Maka, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah dalam menjaga kehormatan kaum muslimin. Jika bukan demi perempuan tersebut yang diajak bicara secara pribadi dengan hal-hal yang tidak mereka berani lakukan di depan umum, maka setidaknya demi kehormatan ayahnya yang seorang muslim dan saudaranya yang seorang muslim.

Tiga Penyebab Umum

Dari berbagai kasus yang terpantau, terdapat tiga penyebab utama yang sering menjadi alasan terjadinya kekecewaan emosional dan kehancuran.

Pertama, kekaguman yang haus pada sosok muslim yang terlihat istimewa sering kali membuat seseorang berpikir bahwa semua yang berkilau adalah emas. Solusinya adalah bersikap realistis dan berhenti memupuk mimpi yang mengecewakan. Ingatkan diri Anda bahwa apa yang terlihat bukanlah cerminan nyata dari seseorang dan tidak diragukan lagi bahwa realitas kehidupan mereka adalah ukuran yang paling dapat dipercaya.

Kedua, komunikasi pribadi adalah salah satu langkah setan yang membuat kedua belah pihak menjadi lemah, sehingga mereka berinteraksi dengan sisi lemah masing-masing, kecuali yang dilindungi oleh Allah. Oleh karena itu, saya memperingatkan para wanita yang terpesona untuk tidak menghubungi pemuda yang membuat mereka kagum dengan aktivitasnya. Jagalah diri Anda dan hindari perilaku yang dapat merendahkan martabat Anda di mata mereka yang mungkin sebelumnya memiliki prasangka baik terhadap Anda. Anda tidak perlu menghubunginya karena mendapatkan informasi keagamaan sangat mudah di zaman sekarang. Kita tidak kekurangan buku, situs web, saluran televisi, maupun para penasihat yang ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketiga, menghilangkan batasan dengan pria yang tampak religius, dengan keyakinan bahwa dia adalah orang yang bertakwa, dapat dipercaya, akan melindungi, dan tidak akan meninggalkan Anda, adalah sebuah kekeliruan. Perkara ini mengabaikan kenyataan bahwa fitnah wanita adalah salah satu ujian terbesar bagi seorang pria, yang jika dia terjatuh ke dalamnya, dia akan kehilangan banyak wibawa sebagai seorang laki-laki. Oleh karena itu, janganlah menjadi pembantu setan dalam menghilangkan wibawa seorang pria muslim. Tetaplah menjaga batasan yang telah Allah tetapkan dan jangan membebani seseorang di luar kemampuannya.

Pesan Terakhir

Wanita yang merasa kecewa akan memendam rasa sakitnya di hati dan menyimpannya dalam diam dan hal ini adalah wajar. Dia mungkin akan menangis banyak karena keterkejutan, penolakan, keterikatan yang berujung pada pengkhianatan, atau apa pun yang Anda sebutkan —semuanya adalah akhir yang gagal. Oleh karena itu, dalam hal ini, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka, saudariku, ketahuilah bahwa tidak ada pria di media sosial yang merupakan “pria impianmu.” Pria impianmu adalah dia yang telah Allah tetapkan untukmu, yang datang mengetuk pintu rumahmu dengan cara yang diridai oleh Allah, yang menghormati batasan kehormatan, kehormatan keluarga, dan kehormatanmu sebagai seorang wanita beriman.

Maka, janganlah Anda memasuki kubangan keraguan yang penuh bahaya, lalu menangisi akhir yang menyedihkan. Segera hentikan mengikuti pemuda semacam ini jika Anda mulai merasakan keterikatan padanya dan tarik diri Anda dari lingkaran kekaguman tersebut. Anggaplah apa yang dia katakan sebagai hal biasa bagi seseorang yang bekerja di dunia maya.

Ketahuilah bahwa pernikahan adalah takdir, rezeki, dan ujian. Maka, berbaik sangkalah kepada Tuhan Anda dan mulailah dari tempat ibadah dan doa Anda. Anda tidak mengetahui hal yang gaib dan Anda tidak mengetahui siapa yang berada di balik layar! Bisa jadi Anda sedang berurusan dengan seseorang yang akan menjadi penyebab kesengsaraan Anda, menghabiskan perasaan Anda, dan menjadi alasan keterlambatan serta kemunduran Anda dalam berlomba menuju keridaan Allah.

Oleh karena itu, ambillah keputusan dengan tegas, sadarlah dari kelalaian Anda, dan jangan biarkan setan yang terkutuk membuat Anda teralihkan oleh sesuatu yang fana dari tujuan terbesar Anda. Jangan biarkan kebutuhan Anda akan pernikahan menjadi sebab Anda kehilangan kesempatan untuk menikah.

Apa yang telah Allah takdirkan untukmu pasti akan datang kepadamu. Hingga Allah mengizinkannya terjadi, sibukkan dirimu dengan ketaatan kepada-Nya dan jangan membebani dirimu untuk mencari pria yang belum tentu dapat kamu nilai kecocokannya untukmu, dengan pandangan emosional dan perasaan yang meluap-luap di tengah kebutuhanmu!

Jagalah dirimu! Saya katakan ini untuk kesekian kalinya karena air mata yang mengalir setelah kekecewaan emosional seharusnya lebih baik mengalir karena takut kepada Allah, karena merenungi ayat-ayat-Nya, dan karena dampak dari karunia-Nya di hatimu.

Ingatlah bahwa fitnah memakan korban berupa hati yang rapuh di setiap tahap kehidupan. Janganlah menjadi korban dari kebutuhan dan harapanmu, tetapi kuatkan dirimu dengan segala sesuatu yang membangun keteguhan hati, lihatlah dengan mata kebenaran, dalam batasan Allah, kemuliaan tekadmu, dan tujuanmu yang tinggi.

Nasihat ini juga berlaku bagi pemuda muslim yang mungkin melihat seorang wanita di akun dakwah yang tampak bersinar di matanya. Prinsip yang sama berlaku untukmu, yaitu jagalah dirimu. Jangan biarkan setan membujuk dan mengalihkan perhatianmu dari hal-hal yang mulia.

Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘an huma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Aku tidak meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada fitnah wanita.” (Muttafaqun ‘alaih)

Tutup semua pintu fitnah dan janganlah bergantung selain kepada Allah Yang Maha Agung. Janganlah bergantung kepada apa yang dihias oleh setan atau apa yang diinginkan oleh hawa nafsumu. Segala sesuatu telah memiliki ketentuan waktunya, maka jangan tergesa-gesa terhadap takdir dan rezekimu. Sungguh, kita telah melihat banyak orang yang menghabiskan bertahun-tahun dalam apa yang disebut “cinta,” tetapi setelah satu bulan pernikahan, atau setelah satu tahun, keluhan dan kebencian mulai terdengar di rumah mereka. Betapa banyak kisah yang dimulai dengan kekaguman besar, namun berakhir dengan kebencian yang tiada bandingannya, setelah topeng pesona palsu itu memudar.

Jadikanlah peringatan ini sebagai seruan untuk kembali kepada Allah Ta’ala, mencari sebab-sebab yang dapat meraih kecintaan-Nya, dan menyibukkan hati dengan hal itu. Sungguh, tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang layak dicintai sepenuh hati selain kecintaan kepada Allah Yang Maha Agung. Cinta kepada Allah adalah cinta yang membuat seseorang rela mengorbankan jiwa dan harta demi meraihnya serta berlomba menuju rida-Nya meskipun harus melewati bara api dan pasir yang panas.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Jika engkau melihat hati telah beralih dari cinta kepada Allah dan persiapan untuk bertemu dengan-Nya, lalu digantikan oleh cinta kepada makhluk, rida kepada kehidupan dunia, dan merasa tenteram dengannya, maka ketahuilah bahwa hati itu telah tenggelam dalam kehancuran.” (Bada’i al-Fawa’id, 3/743)

Semoga Allah menjaga kaum muslimin dan muslimah dari segala fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

Sumber:

ثلاث وصايا مُلحّة للمسلمات على مواقع التواصل

Tiga Nasihat Penting untuk Muslimah di Media Sosial -pdf-

النشرة البريدية

بالاشتراك في النشرة البريدية يصلك جديد الموقع بشكل أسبوعي، حيث يتم نشر مقالات في جانب تربية النفس والأسرة وقضايا الأمة والمرأة والتاريخ والدراسات والترجمات ومراجعات الكتب المفيدة، فضلا عن عدد من الاستشارات في كافة المواضيع والقضايا التي تهم المسلمين.

Subscription Form

شارك
Subscribe
نبّهني عن
guest

0 تعليقات
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x